Friday, June 12, 2015

Apa itu Homeschooling? Dari kacamataku...


Kata Homeschooling itu bahasa kerennya dari Pendidikan Berbasis Keluarga. 
Memang kalau diartikan langsung Home = Rumah, Schooling = Sekolah, bila digabungkan jadi Sekolah di Rumah. Banyak juga yang mengartikan kata "Sekolah di Rumah" ini sebagai pendidikan yang ada disekolah bulat-bulat dibawa kerumah, bisa saja.  Akan tetapi bagi channy hal ini sangat berat untuk dilakukan. 

Kenapa berat? 
Ya karena kita bukan guru, kita adalah orang tua. Sekalipun orang tua yang berprofesi sebagai guru pun akan mengalami kesulitan untuk melakukan hal ini ke anak-anaknya, ini yang aku dengar dari beberapa teman praktisi yang berprofesi sebagai guru. Pasti berfikiran aneh khan, kenapa guru saja sulit melakukannya? Mungkin akan lebih mudah karena skill ilmunya  sudah dipahami, akan tetapi dalam proses pelaksanaannya akan berat arena sistem dan pola pendidikan sekolah dan keluarga itu sudah jelas-jelas beda. 


Jadi apa arti Homeschooling sebenarnya?

Home yang diartikan Rumah dalam bahasa indonesia, bila kita cermati lebih dalam lagi siapa yang berada dirumah kita? Ayah, Ibu dan Anak, kalau di bali sini biasa ada Nenek dan kakek, juga om, tante, sepupu tinggal dalam satu rumah. Schooling dapat lebih diartikan sebagai tempat dimana melakukan proses belajar mengajar. Jadi bisa diartikan seperti ini, suatu kelompok masyarakat yang memiliki hubungan persaudaraan/kandung/sedarah/pernikahan yang tinggal bersama dalam satu rumah, yang melakukan kegiatan bersama yang didalamnya ada unsur mendidik. Inilah sebenarnya, kenapa di Bali ini sangat cocok untuk pendidikan berbasis keluarga. Karena budayanya yang sudah sangat mendukung untuk melakukan teori pendidikan berbasis keluarga. 

Nah sudah paham belum? Hehehe...

Jadi bila dapat di jabarkan lagi kira-kira sbb:
  1. Homeschooling itu adalah Orang Tua yang mengajar anak-anaknya. 
  2. Tidak mendaftarkan diri kelembaga manapun untuk mendapatkan pendidikan. Akan tetapi, sah-sah saja untuk mendapatkan bantuan-bantuan dalam proses pendidikan dan pengajaran anak-anak. 
Misalnya, Kakak ingin belajar alat musik piano. Karena kami tidak bisa main piano, ya kami carikan guru piano yang bisa mengajarkan kakak. Sekalipun mendapat bantuan guru-guru les mata pelajaran akademis seperti matematika, bahasa inggris, ilmu alam, dan ilmu-imu lainnya. Selama, memang anak senang dan bahagia. Materi dan penyampaian materinya pun juga mengikuti minat anak. Siapa yang tau benar tentang anaknya, kalau bukan orang tuanya sendiri bukan?

Nanti pasti bertanya lagi, Pakai kurikulum apa? Berapa biayanya? 
Nah... Nah.... Nah... Ntar yaaaa dilanjutnya. Coba pelan-pelan nanti Channy sharing lagi ya dalam tulisan selanjutnya. Sebagai bagian dari proses belajar Channy belajar menulis dan nge-blog. Akan tetapi sebagai catatan saja, bahwa semua akan menjadi lebih efektif dan efisien karena anak-anak senang dan bahagia mempelajarinya.

Happy Learning!



Thursday, June 11, 2015

Menentukan Bentuk Pendidikan Berbasis Keluarga

Sebenarnya masih ragu untuk men-share pengalaman kami dalam memilih bentuk pendidikan yang tepat buat ke-tiga buah hati kami. Dengan latar belakang dan hakikat setiap keluarga yang berbeda-beda, belum lagi bila memiliki anak lebih dari satu seperti kami, background pendidikan bukan guru, dan berbagai macam alasan yang menjadi penghalang. Untuk memikirkan pola yang tepat bagi anak , memikirkan satu anak saja sudah membutuhkan kesabaran yang luar biasa, bagaimana lebih dari satu ya? Dengan memahami bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kelebihannya sendiri-sendiri akan terasa sangat berat, bila kita masih memiliki konsep pemikiran persekolahan. Pastinya pusing tujuh keliling dan sudah pasti mundur teratur untuk terjun kedunia Pendidikan Berbasis Keluarga seperti kami. Xixixixixi...

Bisa dibilang latar belakang kami memilih menjadi keluarga pendidik berbasis keluarga atau biasa dikenal dengan homeschooling, memang karena dorongan anak dan kondisi sekolah yang anak idamkan sangat diluar kemampuan kami dan menurut kami tidak realistis, dan itu pun masih ada yang tidak sesuai. Yak akhirnya terbuka juga khan, hahahaa... bukannya benci sama lembaganya lho ya. Memang ga masuk diakal saja persekolahan sekarang ini. Ditambah memang punya pengalaman kurang menyenangkan dimasa-masa sekolah dulu. Yah, mau bagaimana, mereka pasti punya aturan dan sistemnya sendiri untuk kepentingan lembaga yang jelas tidak bisa disamakan dengan kepentingan setiap keluarga, apalagi untuk keluarga seperti kami yang aneh... hahahaha... Pusing gak? Pastinya pusing banget khan...

Tapi tidak usah takut, channy yakin sekali, bahwa semua keluarga lain jauh lebih siap dari pada channy yang memang pas-pasan disegala sisi. Yah, daya juangnya... ya ilmu pengetahuannya... apalagi kalau malasnya lagi kumat... Boleh dibuktikan deh ke mama papa ku tersayang... 

Sudah 3 tahun ini saja kami masih mencari bentuk atau konsep pendidikan yang tepat untuk keluarga kami, itu biasa terjadi dalam keluarga pendidik berbasis keluarga. Dan itu nikmatnya menjadi keluarga pendidik berbasis keluarga, bisa ngatur seenaknya sendiri dan sesuka hati yang penting hati happy. Hahaha... Terkesan buruk ya...? Pasti karena jelas makin tidak jelas, jelas makin buat orang bingung. Ya pastilah selanjutnya ada seleksi alam yang sangat luar biasa. Hanya butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk menghadapi semua yang datangnya dari luar.

Nah, ini yang channy lakukan untuk bisa menentukan bentuk pendidikan berbasis keluarga bagi keluarga kami:

  1. Tutup Kuping dari semua hal yang membuat pusing kepala, rasa takut dan lain -lain.
  2. Mencari komunitas-komunitas pendidikan berbasis keluarga nasional dan international, di facebook dll. Dan cari yang terdekat, siapa tau bisa bertemu itu lebih baik untuk sosialisasi anak.
  3. Memperkaya diri dengan berbagai ilmu yang dapat memberikan Booster positif bagi keluarga. Baik ikut seminar parenting, kegiatan keagamaan, komunitas-komunitas, apa saja... yang bisa memberikan peluang belajar bagi keluarga.
  4. Sedini mungkin menanamkan nilai-nilai dasar keluarga kepada anak-anak, untuk menumbuhkan minat belajar anak dan kemandirian belajar. Hal ini akan sangat mempermudah dalam proses belajar dalam keluarga pendidik berbasis keluarga.
  5. Mendampingi anak dalam setiap Mode-On nya muncul. Ini yang susah-susah gampang. Melihat kebiasaan keluarga kami yang banyak bertemu orang dan hampir 1/2 hari ada di tempat usaha.
  6. Dengan melakukan hal-hal diatas, membuatku bisa melihat masing-masing potensi anak dan menentukan bentuk pendididkan seperti apa yang pas untuk anak-anak. 
Apa saja yang harus dipersiapkan?
Hanya keikhlasan dan kesabaran yang tulus, serta kasih sayang yang berlimpah menyadari bahwa anak-anak titipanNya adalah suatu yang utuh dan unik dengan talentanya yang luar biasa tanpa satu kurang apapun. Sehingga kita bisa dengan sadar hati penuh, dapat membimbing anak-anak kita sebaik mungkin. 

Jangan lupa kalau setiap keluarga itu unik, jadi Don't Worry Be Happy... kata Bob Marley.
Selamat Mencoba and Welcome to Dunia belajar tanpa batas...

Thursday, June 4, 2015

Lagu Ciptaan JP Kevin


#SmaiLiBali #KlubMelali #homeschoolbali #homeschoolingbali
Tiba-tiba kakak mengeluh sakit kepala, ku minta kakak beristirahat karena kami sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat kakak akan beraktifitas. Lupa apa, yang jelas sudah hampir sebulan penuh waktu itu kuingat, kegiatan keluar kami cukup padat. 

Kakak bilang bukan sakit kepala biasa, seperti ada suara dan musik dikepalanya yang sulit kakak keluarkan. Tersenyumlah aku dibuatnya. Ku berikan gadgetku pada kakak, ku minta kakak merekam suara dan musik yang ada dikepalanya. 

Proses pembuatan lagu tidak lama, hanya memakan waktu 30 menit dari lokasi toko sampai ketempat kakak beraktifitas. Tidak sekali jadi juga, karena melalui proses pemilihan nada oleh kedua adik perempuannya. Tahap selanjutnya, kakak mau buat tangga nadanya mam. Jadilah, waktu itu kakak mengajukan kelas tambahan ke guru piano nya untuk membantunya mencari not balok lagu "Ulat Sutra" nya.

Senangnya melihat proses pembuatan lagu kakak yang spontan walau tidak sempurna, tapi buatku itu sudah suatu yang luar biasa. Dan menjadi suatu pacuan untuk bisa mengeluarkan Satoe Suara dihatiku. 

*Klik Satoe Suara untuk mendengarkan lagu ciptaan kakak.